PENTINGNYA MENANAMKAN MINAT BACA DAN BUDAYA BACA PADA ANAK SEJAK USIA DIN
Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecendrungan hati yang tinggi,
gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Minat baca
seseorang dapat dartikan sebagai kecendrungan hati yang tinggi orang
tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu. Sedangkan budaya adalah
pikiran atau akal budi yang tercermin di dalam hidupnya. Budaya diawali
dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi
suatu kebiasaan atau budaya. Budaya baca seseorang adalah suatu sikap
dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur
dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang
tersebut telah terbiasa dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu
menggunakan sebagian waktunya untuk membaca (Sutarno NS, 2001).
Pendorong bagi bangkitnya minat baca ialah kemampuan
membaca, dan pendorong bagi berseminya budaya baca adalah kebiasaan
membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya
bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun
mutunya. Inilah formula secara ringkas untuk pengembangan minat baca dan
budaya baca. Dari rumus tersebut tersirat tentang pentingnya minat baca
itu dikembangkan sejak dini, dimulai dengan perkenalan bentuk-bentuk
huruf dan angka pada masa prasekolah hingga mantap penguasaan
baca-tulis-hitung pada awal pendidikan di Sekolah Dasar. Perlu dicatat
bahwa dalam dunia belajar modern setiap anak mulai berkenalan dengan
bentuk-bentuk huruf dan tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu. Akan
lebih baik lagi kalau anak tersebut mulai menyadari bahwa rangkaian
huruf-huruf itu mempunyai suatu cerita yang menarik, maka tentu
mendorongnya untuk berkenalan dengan kata-kata dan selanjutnya berniat
untuk dapat membaca. (Fuad Hasan, 2001)
Demikianlah perkembangan anak sejak usia dini sudah mengenal
berbagai bentuk huruf dan tanda yang kemudian diketahuinya memiliki
makna. Oleh karenanya sangat diperlukan untuk membangkitkan rasa ingin
tahu (curlousity) yang kuat pada diri seorang anak. Dengan begitu sejak
usia dini pula perlu sudah tersedia bahan bacaan yang menarik, baik
untuk dibacakan kepada anak atau dibaca sendiri olehnya sebagai titik
awak membangkitkan minat baca. Bangkitnya minat baca juga terdorong
sejauh mana perkenalan anak dengan bacaan dalam bentuk buku.
Minat baca yang dikembangkan pada usia dini selanjutnya
dapat dijadikan landasan bagi berkembangnya budaya baca. Subur dan
terpupuknya perkembangan budaya baca tentu sangat bergantung pada
tersedianya bahan bacaan yang memadai. Kita baru bisa bicara tentang
budaya baca apabila membaca sudah terasa sebagai kebutuhan dan menjadi
kebiasaan untuk dilakukan secara berkelanjutan. Jadi, tanpa tersedianya
bahan bacaan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi atau dipuaskan, dan
mungkin saja kebiasaan tersebut akan menyusut. Apalagi kalau kebiasaan
membaca tersebut mudah dipengaruhi oleh kebiasaan menonton melalui media
elektronik yang sajiannya bersifat audio visual dan tidak dapat di
pungkiri di zaman modern seperti ini kehadirannya semakin canggih dan
suguhannya juga bervariasi dan sangat menarik perhatian. Sehubungan
dengan minat dan budaya baca tersebut paling tidak ada tiga tahapan yang
harus dilalui, yaitu : pertama, dimulai adanya kegemaran karena
tertarik bahwa di dalam bacaan tertentu terdapat sesuatu yang
menyenangkan diri pembacanya. Kedua, setelah kegemaran tersebut
terpenuhi dengan ketersediaan bahan dan sumber bacaan yang sesuai dengan
selera, maka terwujudlah kebiasaan membaca. Kebiasaan tersebut dapat
terwujud manakala sering dilakukan, baik atas bimbingan orang tua, guru
atau lingkungan disekitarnya yang kondusif, maupun atas keinginan anak
itu sendiri. Ketiga, jika kebiasaan membaca itu dapat terpelihara tanpa
gangguan media elektronik yang bersifat entertainment, dan tanpa
membutuhkan keaktifan fungsi mental, karena seorang pembaca terlibat
secara konstruktif dalam menyerap dan memahami bacaan, maka tahap
selanjutnya ialah bahwa membaca menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Setelah tahap-tahap tersebut dapat dilalui dengan baik, maka pada diri
seseorang tersebut mulai terbentuk adanya suatu budaya baca.
Idealnya minat baca ditanamkan sejak dini dalam asuhan orang
tua ketika mereka belum memasuki bangku sekolah. Kemudian minat ini
ditumbuhkan mengikuti perkembangan dan pendidikan anak selanjutnya.
Memang agak susah dalam meningkatkan minat baca pada anak kalau orang
tua tidak memulai dari dirinya sendiri. Peran keluarga sangat dominan
dalam perkembangan literasi anak. Hasil riset menunjukkan bahwa anak
pada umumnya mulai belajar membaca dan menulis dari orang tua di rumah.
Mereka akan gemar membaca jika melihat orang tua atau anggota keluarga
lain di rumah sering membaca buku, koran, atau majalah. Anak sebenarnya
sudah bisa dirangsang untuk gemar membaca bahkan ketika masih dalam
kandungan ibunya. Bahkan Glenn Doman dalam bukunya “Mengajar Bayi Anda
Membaca” menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun
memiliki “rasa ingin tahu” yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak
hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku. Maka saat
seperti itulah orang tua bisa memulai perannya untuk mengarahkan anak
kepada bahan bacaan dalam upaya meningkatkan minat baca dan membudayakan
membaca pada anak.
Banyak orang sejak masa kanak-kanaknya sama sekali tidak
pernah berkenalan dengan minat baca. Dengan demikian, usaha membudayakan
minta baca (kegemaran dan kecintaan akan membaca) bukanlah usaha yang
mudah dan dapat ditangani dalam waktu sesaat saja. Bagi orang tua, ada
berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak.
Pertama, Sediakanlah waktu luang untuk membacakan buku untuk anak setiap
hari. Dengan membacakan menggunakan sara lantang pada anak secara rutin
kepada anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada
pemahaman membaca, kosakata, dan pemenggalan kata. Baik anak dalam usia
belum sekolah maupun yang sudah, hal itu akan membuat mereka
berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya. Kedua, Kelilingi anak-anak
dengan berbagai buku bacaan. Bujuklah anak untuk membaca dengan
mengoleksi buku-buku bacaan yang menarik dan majalah yang sesuai dengan
umur mereka. Letakkan buku bacaan di mobil, tempat tidur, ruang
keluarga, dan bahkan di ruang TV. Ketiga, Buatlah waktu membaca bersama
keluarga. Sediakan waktu setiap untuk seluruh anggota keluarga membaca
bersama-sama dengan tenang. Dengan melihat anda membaca akan membuat
anak anda ikut membaca. Ke-empat, Berikan dukungan pada berbagai
aktivitas membaca mereka. Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan
anak. Biarkan mereka membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada mainan,
ramalan cuaca, acara TV, dan semua informasi praktis harian. Dan juga,
pastikan mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka. Kelima,
Biasakan pergi ke perpustakaan. Ajak anak agar lebih banyak membaca
dengan membawa mereka pergi ke perpustakaan setiap beberapa minggu untuk
mendapatkan buku bacaan yang baru. Ke-enam, Ikuti terus perkembangan
membaca anak. Cari tahu kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap
level kelas. Kurikulum sekolah akan memberikan informasi tentang ini.
Ikuti terus perkembangan mereka mendapatkan kemampuan dasar membaca
melalui raport mereka. Hal ini juga dapat dilakukan dengan meluangkan
waktu untuk mendengarkan mereka membaca. Ketujuh, Perlu diperhatikan
oleh orang tua, apakah mereka ada kesulitan dalam membaca buku
bacaannya. Cari tahu apakah anak dapat melafalkan kata-kata, mengetahui
kata-kata yang dilihatnya, menggunakan susunan kalimat untuk
mengidentifikasi kata-kata yang tidak diketahui, dan mengetahui
sepenuhnya apa yang mereka baca. Jika terdapat masalah pada anak dalam
membaca, maka orang tua dapat mengarahkan anak mengikuti bimbingan
belajar untuk membaca. Masalah dalam membaca tidak dapat hilang begitu
saja seiring berlalunya waktu jika dibiarkan saja. Kedelapan, Pakailah
cara yang bervariasi untuk membantu anak. Untuk membantu anak dalam
mengembangkan kemampuan membaca mereka, gunakan berbagai buku pedoman,
program komputer, tape, dan materi-materi lain yang tersedia di toko.
Menggunaka permainan merupakan pilihan yang baik, karena cara ini akan
dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka sambil
bergembira. Perlihatkan pula antusias anda saat anak membaca buku
bacaannya. Reaksi anda memiliki pengaruh yang besar pada seberapa tinggi
motivasi mereka untuk berusaha menjadi pembaca yang baik. Pastikan anda
memberikan pujian yang tulus atas usaha keras mereka. Apabila perlu
beri incentive kepada mereka sebagai hadiah dan pendorong atas aktivitas
mereka dalam membaca. Sehingga upaya ini akan memberikan dorongan bagi
anak untuk lebih gemar membaca dan mencintai buku-buku.
Tidak ada yang lebih penting untuk kesuksesan akademik
seseorang, selain menjadi pembaca yang baik. Orang tua mengenal
anak-anak mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan perhatian
yang akan membimbing mereka berhasil dalam membaca. Yang jelas,
meningkatkan minat membaca dan menulis merupakan sebuah investasi jangka
panjang. Layaknya sebuah investasi, yang hasilnya mungkin baru bisa
dirasakan lima, sepuluh atau duapuluh tahun kedepan, dengan jaminan akan
generasi yang tanggap, cerdas dan cekatan.
Oleh : Siti Sarina
]]>
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Posting Komentar untuk "PENTINGNYA MENANAMKAN MINAT BACA DAN BUDAYA BACA PADA ANAK SEJAK USIA DIN"